Resolusi saya di awal tahun 2015 ini adalah go internasional. Halah emang si Nez go internasional. Maksud saya adalah target tahun ini adalah jalan jalan ke luar negeri. Ya paling ga ke negara paling dekatlah seperti Malaysia dan Singapura. Bukannya tujuan dalam negeri kenapa kenapa atau ga bagus. Pertimbangan saya karena mumpung waktunya mudah kalau mau jalan dalam waktu agak lama. Saya ga perlu ijin cuti segala.
Kalau keinginan ke Malaysia sih sudah dari tahun 2013 hanya karena ngajak teman pada kebanyakan alasan jadinya gagal terus. Jadilah sampai 2015 masih saja jadi resolusi tiap tahun.
Show must go on. Kalau memang punya niat ya ga perlu nggantungin sama teman. Belum tentu juga di jalan jadi enak kalau teman mau ikut tapi hanya terpaksa dan jadinya banyak ngeluh.
Nah secara ga sengaja saya nemu grup di facebook namanya “Open Trip”. Disitu ada berbagai tawaran jalan jalan terbuka buat siapa saja. kebetulan ada yang nawarin trip Malaysia-Singapura 3 hari untuk tanggal 5 sd 7 Juni 2015. Yaudah tanpa banyak babibu langsung saya booking gabung dengan trip ini.
HARI PERTAMA JUMAT 5 JUNI 2015
Dasar saya yang emang terlalu saklek sama waktu, kami sebenarnya janjian kumpul pukul 07.00 untuk penerbangan pagi pukul 09.00 naik Lion dari Soetta tapi saya berangkat dari kosan pukul 04.30. Alhasil baru pukul 05.00 sudah sampai di bandara. Buat ngisi waktu saya mampir ke AW buat sarapan sekalian ngecas HP yang malamnya lupa saya ga cas.
Waktu sudah sampai pukul 07.00 tapi kok belum ada tanda-tanda anak-anak lain pada berdatangan. Pikiran negatif jadi bersliweran jangan jangan saya ditipu. Oh no ditipu. Tapi saya mencoba berpikir positif saja mungkin mereka masih di jalan.
Beberapa waktu kemudian barulan satu persatu muncul batang hidungnya. Ada Jovan anak Kelapa Gading, Putri dan Kiki dari Tebet, dan keluarga Lintang dari Rawamangun. Sukurlah ternyata saya ga ditipu.
Ujian pertama datang. Sedari awal mau gabung di trip ini saya tahunya kami akan naik Air Asia tapinya nyatanya malah dibookingin Lion. Padahal sedari awal dia – yang nawarin open trip- waktu saya tanya bilang kalau mau pakai Air Asia. Oh men, nyari untung ga gini juga kali.
Yah tahu sendiri kan kalau Lion itu identik dengan delay. Dan benar saja flight yang seharusnya pukul 09.00 delay sampai pukul 12.00. Tentu saja hal ini membuat rencana initerary jalan jalan jadi ga lancar.
Mestinya hari pertama kami ke Batu Caves, Pasar Seni dan KLCC Petronas tetapi gara-gara delay kami jadi ga sempat ke pasar seni. Jadi ga beli oleh-oleh dari KL. Oh mungkin nanti pas di Singapura saya baru balas dendam beli oleh-olehnya. Saya berpikir gitu buat menghibur diri.
Flight pukul 12.00 dan penerbangan selama 2 jam plus waktu si KL yang lebih cepat 1 jam jadilah sampai sana pukul 15.00 waktu Kl. Langsung buru buru makan siang di Bandara KLIA. Terus kami lanjut naik bus warna kuning dari KLIA ke KL Central. Dari KL Central kami naik kereta ke Batu Caves.
Awalnya sempat waswas karena di hari Jumat jam pulang kantor pasti rame banget di kereta. Nyatanya keretanya sepi dan lengang. Ga perlu takut kebablasan karena stasiun Batu Caves itu di stasiun terakhir jadi mudah kesananya.
Batu Caves itu instagramable banget jadinya ga bosen kami mencari sudut sudut yang bagus buat foto. Kalau mau sedikit tantangan bisa menaiki 272 tangga untuk melihat semacam gua tapi ukuran besar. Di dalamnya terdapat kuil untuk ibadah umat Hindu. Maklum saja Malaysia itu didominasi 3 ras utama yaitu Melayu, Chinese dan India. Jadinya ga heran kalau penganut Hindu banyak karena banyak orang India di Malaysia.
Saya sih nekat aja naik anak tangga sampai puncak. Sudah di KL lo masak ga mau naik takut capek. Untungnya si Jovan juga mau naik, jadi ga foto-foto sendirian kan.
nih kalo mau lihat dalemannya :
.
Setelah puas kami kembali ke arah Kl Central tapi turunnya di stasiun KLCC Petronas. Kami berfoto foto segala angle sampai puas . Kemudian kami makan malam di foodcourt KLCC yang sebenarnya hampir pada tutup stand makanannya karena sudah pukul 22.00 lewat. Satu satunya yang masih buka tinggal Hachigo Bento. Untung rasanya enak dan harganya masih sama dengan harga fastfood di Indonesia.
Saking keenakan makan kami keteteran cepat cepat ke stasiun untuk kembali ke KL Central untuk bus jam 23.00 ke Singapura. Ndilalah keretanya kokya ketinggalan 2 menit jadinya hanya ada kereta terakhir pukul 23.30. jadilah tiket bus untuk 10 orang hangus. Coba ga pakai acara delay pesawat ga rugi dua kali gini kan, rugi waktu dan uang juga.
Berita buruknya adalah Bang Joe -yang ngurus tetek bengek jalan jalan ini- bilang kalau bus hanya bisa besok pagi pukul 07.00. duh rasanya sudah hopeless, mana stasiun kayaknya ga ada enak enaknya buat tiduran. Keluarga Lintang yang ada emak emak dan balita sampai mau nyari hotel buat malam itu.
Alamak. Tidur di terminal bus. Siapa takut?
Bersambung…
Ping balik: Impian Pengguna Kendaraan Umum : Transportasi Singapura | ayopergi