Resolusi 2015 Keluar Negeri Part 2 : Singapura

Akhirnya Bang Joe kesana kesini nyoba nyari travel atau bus lain. Alhamdulillah dapat, berita buruknya adalah kami diminta lagi 50Ringgit atau sekitar Rp180.000. kesel sih lawong open trip kok masih minta tambahan biaya. Kan kutu kupret kalau gini.

Naas ketiga terjadi pula di Imigrasi Singapura. Jadi kalau kita naik bus dari KL ke Singapura maka kita akan melewati 2 imigrasi.

Pertama imigrasi Malaysia. Kita akan dikasih kertas semacam formulir dembarkasi atau kartu kedatangan untuk diisi biodata singkat yang sama kayak di paspor plus tujuan dan waktu kita di Singapura. Kartu ini nanti akan disobek sebelah saat masuk imigrasi Singapura, nah sisanya (kartu embarkasi atau kepergian) wajib kita simpan karena nanti pas keluar Singapura akan ditanyakan kartu itu. Kalau sampai hilang jadi tambah repot nantinya.

Kedua kita akan masuk ke Imigrasi Singapura. Semua barang bawaan kita wajib dibawa ke imigrasi.

s8

Dudul saya kumat disini. Dalam keadaan setengah nyawa masih belum ngumpul kami ngantri di imigrasi. Daripada hanya bengong nunggu iseng iseng saya foto barisan yang lagi ngantri. Eh petugas lihat. Ternyata di imigrasi dilarang ambil gambar.

Saya dibawa ke ruangan imigrasi dan di tanya tanya seperti penjahat di TV gitu. Walah jangan sampai ada berita WNI ditahan gara-gara foto imigrasi. ga elit dan ga pengen urusan sama yang namanya pidana. Awak ngeri, sumpah. Nanti apa kata emak di rumah. *parnoan saya kumat*

Nah saya ketakutan plus gemetaran di ruang imigrasi. Pertama sidik jari saya discan, alamak alamat saya diblack list ini. lalu terjadilah percakapan saya dan petugas.

sing sau haula si fa se?”

“haaaaa…?”

“sing sau haula si faseeeeee”?

“hooooo…?”

Begitulah sodara. Dia ngajak ngomong saya pakai Chinese. Dikiranya saya Chinese. Baru setelah saya bilang bukan Chinese dia ngajak ngomong pakai Inggris tapi yaitu tadi pakai Singlish. Modyar, ngomong opo to pak. Baru setelah saya dibantuin bang Joe buat jawab ini itu, keadaan mencair. Padahal disitu ada petugas emak emak yang ternyata bisa bahasa Melayu. Kenapa ga dari awal sih Cikgu?

Sebenarnya pertanyaannya standar aja, siapa saya, dari mana, mau kemana, berapa hari, kenapa ambil foto dan gitu  gitu saja. Hanya karena sebelum ke Singapura saya sempat baca tentang denda di sana sebesar 1.500 SGD jadi saya sudah pucat duluan. Apalagi di depan saya ada alat pembayaran elektronik gitu. Tapi masih beruntung saya hanya diminta untuk menghapus fotonya saja dan boleh melanjutkan perjalanan.

HARI KEDUA SABTU 6 JUNI 2015

Hari pertama menginjak Singapura adalah di depan Jalan Bugis. Kemudian kami ke penginapan Cozy Corner Guesthouse untuk titip tas karena belum bisa check in. Sebelumnya kami sudah beli sarapan. Tebak apa sarapannya! nasi kuning, oalah jauh jauh ke Singapura makan nasi kuning. Mahal pula.

s10

Penginapan kami

Rencana hari ini kami ke Sentosa Island dan sorenya kami Marina Bay. Oiya bagi yang tidak terbisa jalan kaki, Singapura itu siksaan yang nyata. Bagaimana tidak dimana mana kita mesti jalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh. Bahkan di stasiun pun jalan muter muter. Kalau saya sih memang suka jalan kaki jadi ga terlalu jadi masalah. Masalahnya keluarganya Lintang ini kan ada emak emak. Tahu sendiri kan kalau emak emak jalan sedikit saja sudah ngeluh ini itu.

Untuk menuju ke Sentosa Island kami naik bus dari depan penginapan langsung arah ke sana.

s9

Teman baru saya Jo dan Kiki

Di Sentosa Island kami juga ga lama. Kalau lama-lama juga mau ngapain, orang pada ga masuk ke Universal Studionya juga. Makanya saya berharap pengusaha Indonesia siapa kek buat bola Universal studio di Indonesia. Biar manusia-manusia kekinian ga susah kalau mau ngupdate, ga perlu jauh-jauh ke Singapore cuma buat foto-foto.*songong

s11

Cobaan lainnya pun datang.

di sekitaran Marina Bay itu susah sekali mencari tempat makan siang atau sekedar mau beli minum. Untuk nemu Sevel pun susahnya setengah mati di Marina Bay Mall. Saking susahnya keluarga Lintang sampai ga nemu dan pada kesel karena kelaparan. Mereka ngajakin balik ke penginapan. Duh gusti paringono sabar.

s12

disini kalau malam ada pertunjukan water dance. sebaiknya bawa cemilan atau makanan karena susah nyari di sekitar sini

Tapi kata bang Joe di Marina Bay ini ada Water Dance jadi kita nunggu sebentar lagi saja. kirain sebentar itu mungkin magrib gitu eh ternyata pukul 8 malam baru ada. Jadilah kami pada kelaparan sambil nungguin water dance. Saya sih akhirnya makan burger Sevel setelah muter-muter di Marina Bay Mall. Sevel nya itu kecil banget dan nyempil di pojokan dekat ke MRT. Setelah nonton water dance kami langsung bergegas balik ke penginapan naik bus dari Marina Bay ke arah Bugis.

s13

HARI KETIGA 7 JUNI 2015

Rencana di hari hanya ingin ke patung Lion di Marina Bay di arah sebaliknya dari hari sebelumnya. Karena hari sebelumya ditutup untuk pembukaan Sea Games 2015. Kemudian lanjut ke Chinatown. Tapi kami cuma sebentar di Chinatown karena kami mesti bergegas balik ke penginapan untuk check out karena pesawat kami pukul 17.00.

s14

s15

Changi itu gede banget sampai perlu panduan segala

si

harganya 40 SGD, 30SGD untuk isi dan 10 SGD untuk jaminan

Notes:

  1.  Di KL maupun Singapura transportasi mudah banget dan terintegrasi jadi ga heran nemu orang nyeret nyeret koper gede naik kereta. Coba bayangin kalau kita mau bawa koper naik Comuter Line di Jakarta, repotnya bukan main pasti. Kalau di Singapura kita bisa beli kartu untuk naik mass transpot. Bisa dibeli di Bandara Changi. Tapi ada juga yang cukup beli di stasiun tergantung tujuan pemakaiannya.
  2. Di Singapura orang ga ada berebut mau duduk di kereta. Kenapa? Karena saking cepetnya keretanya. Ibarat kata baru narik napas 3x eh udah nyampai 1 stasiun berikutnya. Jadi klo Comuter Line itu mau pada ga berebut ya mestinya armadanya dibanyakin, jarak antar kereta diperpendek waktunya dan di buat subway biar bisa cepet (duit bapak lo cup).
  3. Secapek capeknya saya jalan kaki disana saya ga merasa gembrobyos alias berkeringat banyak karena jalan kebanyak di hub hub antar stasiun kereta jadi ga panas.
  4.  Air minum di KL masih terjangkau sekitar 2 ringgit atau Rp7ribuan. Kalau di Singapura 2SGD lebih dikit atau sekitar Rp20ribuan. Air keran di Changi yang katanya bisa diminum itu rasanya ga enak. Kayak minum air kaporit.
  5.  Kalau mau ikut open trip pastikan dulu pesawatnya apa dan anggotanya siapa saja. kalau ada emak-emaknya ga enak cui ga maksimal eksplore sana sininya.
Iklan

Pengunjung yang baik meninggalkan jejak berupa komentar :)

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s