Istana Pagaruyung dan Festival Balapan Kuda Batusangkar

Sebelumnya…

Bus melaju dengan kecepatan perlahan karena jalan menuju Batusangkar memang cenderung sempit sehingga tidak memungkinkan memacu kecepatan penuh. Sepanjang pemandangan di kanan dan kiri terlihat perbukitan dengan dominasi pohon pohon yang meranggas karena musim kemarau.

maaf kalau mau ke hotel Yoherma apa masih jauh” saya bertanya ke orang di sebelah saya.

“hmmm, saya ga tahu”

itu di dekat lampu merah nanti” mbak di depan saya menyahut.

Ternyata lampu merah yang dikatakan mbak itu merupakan satu satunya lampu merah yang dilewati sepanjang perjalanan dari Payakumbuh ke Batusangkar. Bus kebetulan juga berhenti terakhirnya di perempatan setelah lampu merah tersebut. Sebagaian penumpang langsung melanjutkan perjalanan dengan ojek. Saya mencoba mencari letak hotel Yoherma tapi tidak kelihatan juga. Dari seorang pemuda saya baru tahu kalau letak hotel itu agak kelewat sebelum lampu merah jadi mesti jalan balik arah. Baca lebih lanjut

Iklan

Menikmati Pesona (Asap) Lembah Harau dan Kelok 9 Payakumbuh

Sebelumnya…

Rupanya pagi di Bukittinggi tidak ada ayam berkokok sama sekali. Entah emang karena Bukittinggi termasuk kota (?) atau memang ga ada warga yang miara ayam jantan. Entahlah.

Pagi sekitar pukul 8 saya check out dari hotel lantas ikut angkot merah yang lewat depan hotel menuju ke terminal Aur Kuning. Dalam perjalanan saya melihat Rumah Kelahiran Bung Hatta di pinggir jalan tapi seperti hari sebelumnya, entah kenapa saya malas mau mampir kesana. Sopir angkot menunjukkan ke saya dimana mesti menunggu angkutan traneks yang menuju ke Payakumbuh. Setelah menunggu beberapa waktu datanglah traneks yang ke Payakumbuh dan saya segera naik. Baca lebih lanjut

Bukittinggi Nan Menggoda Untuk Dikunjungi Part 2

Sebelumnya…

Berdasar petunjuk maps dan nanya orang saya sampai juga ke Goa Jepang. Sebelumnya saya mampir ke tempat makan Picak Sikai. Letaknya dekat pintu masuk ke Goa Jepang dan sekitar 50 meter masuk dari jalan raya. Bentuknya berupa rumah sederhana. Saya tahunya tempat ini dari detikTravel tentang kuliner Bukittinggi. Menu utamanya ada dua yaitu Picak (seperti gado-gado), bedanya picak ini pakai rebung dan keripik singkong. Rasanya sama aja kayak kita makan gado-gado. Nah yang spesial adalah menu kedua yaitu Lamang Tapai (ketan tape). Walau secara tampilan sederhana tapi rasanya enak banget.

Picak

Picak

Lamang Tapui

Lamang Tapui

Baca lebih lanjut