Waktu saya jalan-jalan ke Nglinggo (baca Mencari kebun Teh di Yogyakarta? Ada nih di Nglinggo Kulon Progo) saya kecewa karena waktu ke air terjun Watujonggol ga ada airnya. Untuk membayar kekecewaan itu, setelah ke Ketep Pass perjalanan saya berlanjut ke air terjun Kedung Kayang. Untungnya Kedung Kayang adalah jenis air terjun yang selalu ada airnya sepanjang tahunnya sehingga tidak berakhir kecewa lagi.
Kedung Kayang terletak sekitar 3KM dari Ketep Pass. Jadi ketika kita dari Ketep Pass akan kembali ke arah Magelang maka akan kita temui pertigaan yang berada di jalan yang curam. Nah dari situ kita ambil arah ke kiri sampai ketemu gerbang menuju Kedung Kayang. Setelah sampai disana saya memarkir motor di rumah warga yang menyediakan fasilitas untuk parkir.
“pak dari sini ke Kedung Kayangnya udah deket?” tanya saya ke bapak yang jaga parkir.
“deket mas, cuma 200 meter”
“wah deket ini mah” kata saya dalam hati.
Setelah parkir kami membeli tiket masuk di loket seharga Rp3.500 sudah termasuk asuransi. Kesalahan saya percaya aja di bilang 200 meter. Nyatanya dari tempat parkir kita mesti jalan sampai menemukan turunan. Itu saja sudah hampir 200 meter. Jadi pelajaran yang bisa dipetik adalah jangan langsung percaya kalau tanya jarak sama orang Jawa. Deketnya mereka itu bisa jadi jauh buat ukuran umum.
Di pertigaan itu ada 2 arah yaitu satu ke arah atas air terjun dan satunya ke arah bawah air terjun. Saya memilih yang kedua.
Posisi air terjun sebenarnya berada persis di bawah pertigaan itu. Akan tetapi untuk kesana kita harus mengikuti turunan miring sampai bawah baru ke arah sebaliknya mengikuti arah sumber aliran air sampai di air terjun. Jadi seperti sebuah segitiga siku-siku. Waktu turun sih rasanya biasa saja tapi waktu mau kembali ke atas jalan turunan ini rasanya berat banget treknya.