Banyuwangi adalah kabupaten terluas di Jawa Timur. Kalau mau tahu letaknya lihat di peta Jawa bagian paling Timur dekat Bali. Bukan dekat lagi sih, emang dari sinilah penyeberangan dilakukan kalau mau ke Bali.
Banyuwangi dari Malang bisa ditempuh dengan naik bus yang banyak tersedia di terminal Arjosari. Hal yang sangat asing yang saya temui adalah bahasa yang sama sekali berbeda dengan bahasa Jawa. Tadinya saya mengira bahasa disana juga bahasa Jawa tetapi ternyata ada bahasa Osing.
Bus yang kami tumpangi memutar lagu dalam bahasa Osing yang tentu tidak kami mengerti semalam suntuk sampai tiba di Jember karena dari Jember kami diminta pindah bus. Musik dungdangdungplak mengiringi malam kami kali ini sampai Banyuwangi.
Taman Nasional Baluran
Seingat saya waktu SD guru saya sering menjelaskan tentang apa itu sabana dan stepa. Saya mengira hal itu hanya ada di Afrika. Pada kenyataaanya sabana dan stepa juga ada di Indonesia tepatnya di Baluran. Di spot awal kita masuk Baluran kita akan banyak menemui hutan yang telah meranggas di semua pohon. Jadi kita berasa ada di hutan hutan Amerika yang di film film itu. Anehnya, setelah itu kita akan menemui hutan yang hijau dan tidak meranggas (dikenal dengan Evergreen).
Spot paling menarik di Baluran adalah Bekol yang berupa sabana yang mempunyai pemandangan dengan latar belakang gunung.
Selain sabana kita juga dapat menikmati pemandangan berupa pantai Gama yang dipenuhi monyet monyet yang sedang bermain disana.
Jika ingin sedikit masuk ke hutan, kita dapat mengikuti trekking kurang lebih 1 km untuk melihat pantai dan sumber mata air.Di tempat ini kita juga bisa naik ke menara dimana kita dapat melihat pemandangan dengan daya pandang yang lebih luas.
Kawah Ijen
Jika siangnya kami menikmati padang sabana dan stepa, maka malamnya kami mencoba hal yang berbeda yaitu treking ke Kawah Ijen. Kawah Ijen merupakan kawah yang dikenal karena adanya Blue Fire dan pemandangan pegunungan yang menyegarkan mata.
Treking dimulai jam 1 malam dari pos pertama. Rute treking lumayan berat apalagi dalam kondisi gelap, dingin dan berbau belerang. Namun beratnya perjalanan terbayar ketika sudah sampai di puncak. Terpampang nyata pemandangan yang selama ini belum pernah saya lihat.
Pantai Merah dan Teluk Ijo
Banyuwangi juga terkenal dengan pantainya. Salah dua yang kami datangi adalah pantai Merah dan teluk Ijo. Kalau menurut saya jika disuruh memilih antara Pantai Merah atau Teluk Ijo, maka saya akan memilih Pantai Merah.
- Pertama, akses ke Pantai Merah mudah dijangkau dan tidak terlalu jauh dari pusat kota sedangkan Teluk Ijo lumayan jauh harus lewat perkebunan. Pokoknya jauh. Belum lagi sampai tempat penitipan mobil sampai Teluk Ijo masih harus treking lagi.
- Kedua, pantai Merah bagus dan lebih landai kontur pantainya sehingga lebih enak jika mau mandi di pantai. Teluk Ijo cenderung berkontur curam dan ombak yang lebih besar daripada di Pantai Merah.
- Ketiga dan terakhir, di pantai Merah banyak jajanan haha.
Banyuwangi Batik Festival
Jika gunung dan pantai bukan favorit kalian untuk berwisata maka ini alternatifnya. Banyuwangi sepertinya merupakan salah satu kabupaten pionir kalau berurusan dengan pariwisata. Pak Bupatinya saja eksis banget sering di TV. Segala macam festival sepanjang tahun ada jadwalnya. Kebetulan waktu itu, jadwal yang lagi ada adalah Banyuwangi Batik Festival. Acaranya digelar di lapangan Blambangan. Acaranya lumayan seru.
Sorenya kami berlanjut ke Bali