Di hari berikutnya, saya nyempatin berenang di kolam renang hotel karena memang warna biru kolam renangnya sangat menggoda untuk dijamah. Sekitar jam 10 pagi saya check out dari hotel dan jalan kaki menuju Telaga/Curug Sunyi yang jaraknya sekitar 2 km dari hotel ke arah timur. Kenapa saya milih jalan kaki? Karena memang ga ada angkot yang menuju kesana.
Di perjalanan menuju ke telaga, saya melewati banyak spot spot menarik, pertama saya lewat depan Hutan Baturraden yang juga dibuka untuk tempat wisata, pikir saya sih nanti kalau sempet saya mau kesini juga.
Berikutnya saya melewat peternakan sapi milik kementerian pertanian. Sapi-sapinya kayak sapi di Australia gitu jadi susananya kayak di Baturraden (loh). Sayangnya sapi-sapinya pada menjauh dari area jalan raya. Mungkin mereka juga malas melihat kendaraan pada lalu lalang lewat. Berikutnya ada tempat terapi ikan, kalau mau coba hanya dengan Rp5.000 sudah bisa. Ada juga Baturraden Forrest Adventure (BFA) bagi yang mau nyobain permainan-permainan wahana alam.
Sekitar 45 menit jalan kaki, sampai juga saya di telaga Sunyi, tiket masuknya Rp13.000. kayaknya semua tiket masuk sudah diseragamin karena pengelolanya sama. Waktu saya sampai di telaga, pengunjungnya tidak terlalu banyak. Hanya ada beberapa keluarga yang datang dan berlalu begitu saja, sementara grup anak muda lebih menikmati dengan berenang di telaga yang dalamnya sekitar 5 meter.
Di sepanjang sungai di bawah telaga juga ada pengunjung yang memilih mandi di sana karena mungkin lebih aman. Air dingin dan seger banget buat mandi atau sekedar berendam. Awalnya sih saya malas tapi karena sudah jauh jauh kesini rasanya terlalu sayang untuk dilewatkan untuk dicoba.
Melihat cuaca yang berangsur mendung saya pun bergegas balik ke aras hutan Baturraden, menjelang sampai di pintu masuk hujan pun turun. Saya memilih menunggu hujan reda di warung bakso. Tapi ternyata hujannya lama, saya pikir opsi masuk ke hutan hujan hujan gini bukan pilihan yang tepat. Tapi mau balik ke stasiun masih terlalu lama keretanya (kereta jam 9 malam dan saat itu masij jam 2 siang).
Untuk menunggu malam, saya pun ke daerah alun alun lagi. Kali ini saya memilih nonton di bioskop Rita Mart yang masih dalam masa pembangunan. Jadi lantai 1 sebagian sudah beroperasi, lantai 2 sampai dengan 4 masih belum beroperasi karena masih masa pembangunan dan lantai 5 buat bioskop CGV. Saya milih nonton film Korea.
Sebelum ke stasiun saya mampir ke Bakmi Jowo Mbah Bus di deket pintu masuk arah stasiun. Meskipun rasa sangat biasa saja, tapi karena dari siang saya cuma makan bakso jadi saya tetep makan dengan lahap dan kenyang. Saya pun ke stasiun dan kembali ke Jakarta dengan pengalaman baru ini.