Jika bulan sudah mendekati Agustus September maka itulah saatnya hiruk pikuk penerimaaan kampus saya mulai berlangsung. Kampus saya adalah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara atau biasa dikenal sebagai STAN. Baru sekitar bulan lalu STAN resmi ganti nama jadi Politehnik Keuangan Negara STAN. Perkara ganti nama alasannya karena alasan administrasi kelembagaan oleh dikti. Okelah hal itu saya sendiri kurang ngerti juga. Yang pasti di bunderan STAN juga masih tulisan “STAN” belum ditambah “PKN”.
Terkadang beberapa kenalan saya sering nanya tentang STAN walaupun di era sekarang mencari info tentang STAN sudah ga sesulit dulu. Dulu waktu saya mau daftar STAN tahun 2007, mencari info tentang seluk beluk pendaftaran STAN susah susah gampang. Susah karena jaman itu belum ada internet. Gampang karena sudah jadi kebiasaan senior di SMA saya ke sekolahan untuk promosi ke adek kelas tentang STAN. Bukan hanya STAN sih, biasanya senior pada datang ke sekolahan untuk promo kampusnya masing-masing. Entah ini hanya kebiasaan di sekolah saya atau di daerah lain juga seperti ini.
Untuk menjawab beberapa pertanyaan yang sering saya terima tentang STAN, berikut saya buat tanya jawab yang biasanya ditanyakan orang-orang ke saya.
STAN itu apa?
STAN itu kampus pak/mas/kang/lek/dik/mbak. Kampus kedinasan dibawah naungan Kementerian Keuangan. Lulusannya akan menjadi pegawai bisa di lingkungan Kementerian Keuangan atau juga di instansi pemerintah lainnya seperti Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
STAN itu dimana?
Secara umum STAN ada di Bintaro sektor V Jakarta, berbatasan dengan Tangerang Selatan (bisa dilihat di aplikasi google maps dengan keyword STAN) sehingga biasa disebut STAN Jakarta. Disini perkulihan untuk progran Diploma 3 semua jurusan dan Diploma 1 Bea Cukai dan D1 Pajak. Selain di Jakarta, STAN juga ada di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Makassar, dan lain-lain. STAN daerah ini untuk menyelenggarakan program diploma 1 semua jurusan.
Masih kedinasan ga sih?
Dari jaman saya mau masuk tahun 2007 sampai sekarang 2015 pertanyaan ini yang pasti ditanyakan. Sejak 2 atau 3 tahun lalu lulusan STAN wajib mengikuti ujian layaknya ujian CPNS. Jaman tahun 2010 ketika saya lulus hal ini ga ada. Jadi bedanya hanya di tes ini. Apabila tidak lulus bisa mengulang. Saya kurang tahu berapa kali boleh mengulangnya.
Bayar ga sih?
Karena sekolah kedinasan maka selama pendidikan di STAN tidak dipungut biaya. Biaya hanya dikenakan saat masuk oleh BEM untuk kegiatan kemahasiswaan. Kalaupun tidak mampu dapat meminta pengurangan sampai 100%. Selain itu pas daftar pertama ada biaya Rp150.000 buat ikut ujian masuk.
Apakah ada asrama?
Tidak. Mahasiswa harus ngekos sendiri (sama teman boleh tapi ga boleh sama istri/suami karena syaratnya ga boleh nikah kecuali mahasiswa D4). Biaya kos untuk tahun 2015 sekitaran Rp6.000.000-an, bisa juga mencari yang bulanan. Kalau yang mau murah bisa nyari yang agak jauhan sama kampus. Kalau ga mampu gimana? Di STAN ada program Kakak Asuh jadi kalau yang ga mampu nanti bisa dibantu.
Makannya gimana?
Ya standarlah. Pakai piring dan sendok J. Biaya hidup tergantung gaya hidup masing-masing.
Jurusannya apa saja?
Saya sih ga inget-inget banget ada berapa. Yang saya ingat jurusan yang ada adalah Akuntansi Pemerintah, Administrasi Pajak, Bea Cukai, Anggaran, Pengurusan Piutang Lelang Negara (PPLN) dan Penilai. Seinget saya sih hanya itu kalau ada yang kelupaan ya maaf.
Ada DO ga sih?
Ada. Banget. Baik untuk D3 maupun D4 ada yang namanya Drop Out (DO). Biasanya karena 1). Tingkat kehadiran kurang dari 80% dan/atau 2). Nilai ada yang E. Biasa sih kalau ga kebangetan anaknya ga kena kok.
Gimana sih tipsnya biar bisa masuk STAN?
Nah yang ini juga sering ditanyakan. Cara mau masuk ya ketok pintu sampai dibukain dong ya *apa sih.
Oke ini serius.
Soal STAN itu beda sama pelajaran saat SMA bahkan sama soal USM STIS aja beda jauh. Kunci hanya berpikir cepat dan tepat. Pertama kali saat saya ikut uji coba USM STAN di iwangsar* saya cuma bisa bengong. “soal macam apa ini” kata saya dalam hati. Jadilah saya ga masuk STAN versi uji coba itu.
Tak kenal maka tak sayang, jadi kenali soal STAN baik-baik.
Pertama. Coba kerjakan tanpa pakai waktu, yang penting ngeh dulu jenis soal yang ada. Kerjakan per sub bagian. Misal sinonim kata. Lanjut ke perhitungan cepat. Soal logika. Soal deret. Dst. Sampai akhir.
Setelah masing-masing jenis soal sudah familiar coba mulai dengan dibatasi waktu. Misal gini, karena waktu yang disediakan 150 menit untuk 180 soal jadi maka ambillah 30 soal untuk 25 menit. Coba cek dengan kunci jawaban (biasanya di buku2 USM STAN ada soal jawab). Kalau ga salah masing bagian soal ada nilai mati. Saya lupa berapa persen. Ehmmm gini, misal soal bahasa inggris ada 30 maka ada batasan boleh salah hanya sekian soal.
Nah kalau jam terbang soal STAN sudah tinggi, biasanya ngerjain soal yang baru berasa gampang banget *jumawa.
Kedua. Latihan gambar terutama buat orang macam saya yang lemah banget urusan gambar. Kan repot kalau mau ujian psikotes disuruh gambar orang tapi ga bisa.
Ketiga. Banyak doa deh biar pikiran tenang jadi ga panik lihat soal banyak.
Keempat. Belajar bareng teman, kalau ndak ada teman yang bisa ke tempat les J.
Apalagi ya? Hmmm ya segitu aja sih yang keinget soal pertanyaan yang sering saya terima. Semoga lancar bagi adik-adik yang mau USM 2015. Semangat.